Sponsors Link

Pertimbangan Memilih Towing atau Derek Saat Mobil Mogok, Yuk Simak

Kesialan dapat menimpa kapan saja dan juga dimana saja. Misalnya saja ketika mogok dalam perjalanan sehingga mengharuskan anda untuk memesan layanan pengiriman mobil.

Dan dalam kondisi seperti ini ada dua pilihan yang dapat anda gunakan, yaitu derek atau towing. Dan untuk masing-masing mempunyai kelebihan dan juga kekurangannya, jadi anda jangan sampai salah pilih ya.

Karena alasan tertentu, cara derek mobil memang lazim dipakai untuk membawa kendaraan yang mengalami kerusakan parah, misalnya saja karena habis mengalami kecelakaan.

Untuk derek lebih kepada arah mobil yang hancur bekas tabrakan, karena susah untuk dipindahkan posisinya dan juga tidak bisa untuk dinaikkan ke bak gendong.

Mungkin anda pernah merasa kebingungan untuk memilih antara towing ataupun derek ketika anda harus mengirim mobil ke bengkel dengan kondisi mesin yang tidak dapat dinyalakan. Tidak perlu bingung, karena kedua cara yang telah disebutkan mempunyai peruntukannya masing-masing yang lebih pas.

Apabila dibanding dengan towing gendong, derek mobil memang lebih murah terkait dengan biaya. Biasanya untuk selisih biaya antara towing dan derek sekitar Rp 200 ribu sampai Rp 300 ribu untuk sekali tarikan di dalam kota. Meskipun derek menawarkan harga yang lebih murah, ada hal lain yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan, yaitu factor keamanan.

Dan sebagai pemilik mobil anda harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana cara derek yang tepat, dan jangan sampai anda tidak tahu. Berikut beberapa hal yang perlu anda perhatikan ketika menderek mobil:

1.Panjang dan kekuatan tali untuk menarik

Tali yang biasa dipakai yaitu tali webbing, atau yang biasa dipakai pendaki untuk mengikat tubuhnya, tali ini murah harganya dengan panjang 6 meter seharga Rp 20 ribu.

Untuk panjang tali yang digunakan adalah 4 meter, jadi apabila anda memiliki tali hanya 3 meter maka itu resiko terlalu besar, terlebih ketika mobil depan mengerem atau menikung.

Untuk tali webbing tersebut sangat kuat, bahkan lebih kuat dari tali tampar, karena materialnya lebih bagus dan ikatannya juga sangat baik atau apabila anda ingin lebih aman, anda bisa membeli tali khusus untuk menderek mobil ini, biasanya terbuat dari baja yang dibungkus dengan plastik. penyebab mobil mogok mendadak bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

2. Bobot atau berat mobil

Hal penting ayng harus diperhatikan ketika menderek mobil yaitu mobil yang akan menderek, sebaiknya untuk ukuran mobil tersebut harus lebih besar dan tenaganya juga lebih besar daripada mobil yang di derek.

Dan anda juga harus mengetahui spesifikasi teknis mobil tersebut akan lebih baik. Minimal untuk jenis mobil yang akan dipakai untuk menderek sama dengan mobil yang di derek.

Karena hal ini menyangkut kenyamanan dan juga keselamatan. Jangan sampai mobil truk di derek oleh pick up, paling tidak truk di derek truk juga. komponen utama mobil yang berpengaruh saat mobil di dorong bisa anda jadikan sebagai informasi tambahan.

3. Tautan tali untuk menderek

Untuk ciri tautan tali tersebut adalah terkait dengan kuat sasis mobil dan juga besinya yang cukup besar, kira-kira seukuran jari telunjuk. Untuk mengikat tali pada mobil tidak boleh sembarangan, carilah sebuah besi berbentuk setengah lingkaran (kadang setengah lingkaran), untuk lokasinya biasanya ada di bawah bumper depan atau belakang.

Jangan sampai anda mengikat bemper atau suspensi mobil, karena untuk bagian tersebut tidak kuat untuk menahan beban mobil dan juga berpotensi tali akan putus.

4. Kecepatan dan kondisi tali

Jaga kecepatan dan juga kondisi tali jangan sampai kendur. Dan juga jangan berubah-ubah karena hal ini untuk menghindari tali menjadi tersentak dan juga putus, dan juga akan berbahaya apabila tali kendur. Untuk kecepatannya usahakan tetap konstan pada angka tertentu, maksimal 40 km/jam.

5. Rute yang akan dilalui

Hal ini bertujuan untuk supaya pengemudi jalan di belakang mengetahui apabila ada belokan-belokan (sama-sama tahu) sehingga anda dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.

Sebelum anda menderek, lakukan diskusi terlebih dahulu dengan driver di belakang (mobil yang akan di derek). Tujuan yang lainnya dengan adanya diskusi maka akan menentukan rute dan juga jalur yang terbaik yaitu minim tenjakan/turunan, minim persimpangan, jalan yang berlubang dan lain sebagainya.

6. Memilih jalur kiri

Ketika menderek mobil, sebaiknya anda selalu memilih lajur kiri atau jalur lambat dengan kecepatan di bawah 40 km/jam (bisa 20-30), dan hal ini sangat penting.

7. Lampu yang dinyalakan

Untuk peringatan, ketika diperjalanan anda bisa menyalakan lampu utama, tetapi jangan menyalakan lampu hazard ketika anda berjalan, karena dapat membahayakan pengendara lain. Ketika berhenti memasang atau mengikat tali (perbaikan), lampu hazard boleh anda nyalakan.

Dan untuk lampu sein, anda dapat menyalakan lampu sinyal tanda akan belok ini jauh sebelum tikungan, sehingga mobil-mobil yang berada dibelakang dan juga didepan kita dapat mempersiapkan diri dari jauh.

8. Menderek mobil matic

Karena mobil matic untuk sistem transmisinya selalu terkait dengan roda, sehingga apabila roda berputar maka transmisi juga akan ikut berputar. Menderek mobil matic berbeda dengan mobil manual, harus lebih paham mengenai mobil.

Sedangkan untuk system transmisi membutuhkan oli ketika sedang bekerja padahal pada mobil matic untuk oli transmisi akan dialirkan ketika mesin hidup.

Demikian pembahasan yang bisa penulis berikan pada kesempatan kali ini. Semoga bisa membawa banyak manfaat bagi anda semua. Salam hangat dari penulis. Salam hangat dari penulis.

, , , ,
Oleh :
Kategori : Info Mobil