Sponsors Link

Cara Kerja Kopling Hidrolik Pada Masing-Masing Komponen

Setiap kendaraan, baik itu motor dan mobil sekalipun membutuhkan komponen kopling di dalamnya. Kopling biasanya terletak pada bagian engine dan transmisi. Fungsi dari kopling ini sendiri untuk menghubungkan serta memutuskan putaran mesin yang menuju sistem transmisi. Jika dilihat dari konstruksinya, jenis jenis kopling mobil terbagi menjadi 3 yaitu kopling mekanis, kopling sentrifugal, dan kopling hidrolik. Kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai kopling hidorlik beserta cara kerja kopling hidrolik dalam sebuah mobil.

Dinamakan jenis kopling hidrolis dikarenakan dalam melakukan pemindahan daya menggunakan tenaga hidrolis. Tenaga hidrolis ini didapatkan dengan cara menempatkan cairan dalam sebuah wadah yang diputar sehingga cairan tersebut nantinya akan terlempar serta bersirkulasi dikarenakan gaya sentrifugal karena fluida memiliki tenaga hidrolis. Fluida bertenaga inilah yang kemudian dikenal sebagai pemindah dan penerus tenaga.

Kelebihan dari sistem kopling hidrolik ini adalah lebih efektif serta responsif, bahkan anda juga tidak perlu mengkhawatirkan mengenai pemuaian semisal pada bagian kawat. Namun yang perlu anda perhatikan adalah, sistem hidrolis lebih sensitif terhadap udara yang terdapat di dalam sistem. Sehingga tentu saja perawatan tidak boleh terlewatkan.

Ada 3 komponen utama yang ada dalam sebuah kopling hidrolik, antara lain adalah:

  • Pump Impeller adalah mekanis pompa yang berfungsi untuk membangkitkan tenaga hidrolis dalam fluida.
  • Turbin Runner merupakan mekanisme penangkap dari tenaga hidrolis fluida yang mana dibangkitkan oleh pum impeller.
  • Stator merupakan mekanisme pengatur dari arah aliran fluida sehingga nantinya tidak terjadi aliran-aliran yang merugikan, bahkan aliran fluida akan menguntungkan yang dapat meningkatkan torsi atau momen.

Kopling hidrolis sering digunakan pada kendaraan yang memiliki sistem transmisi otomatis. Proses kerjanya pun juga memanfaatkan tekanan hidrolis serta untuk pemindahan yang terjadi dari satu kopling menuju kopling lainnya dilakukan dengan cara mengatur hidrolisnya. Lalu bagaimana cara kerja kopling hidrolik? Berikut ini penjelasannya.

1. Pedal Kopling Hidrolis

Pengoperasian pada kopling hidrolis lebih memanfaatkan pada tekanan hidrolis minyak. Pedal kopling ini memiliki fungsi untuk menekan minyak yang ada di dalam master silinder dan kemudian dilanjutkan menuju silinder kopling. Tekanan minyak ini kemudian akan mendorong tuas pembebas serta bantalan tekan yang menekan pegas diafargma. Proses ini akan menyebabkan kopling memutuskan hubungan yang terjadi antara mesin dan sistem pemindah tenaga.

Posisi ketika pedal kopling dilepas ini kemudian menyebabkan pedal akan kembali pada posisi awal oleh pgas pengembali. Sementara untuk plunger master silinder dikembalikan oleh pegas plunger yang berada di dalam master silinder.  Dikarenakan tekanan sudah tidak ada, maka plunger serta tuas pembebas akan kembali pada posisi awal oleh pegas diafragma dan pegas pengembali.

2. Master Silinder Kopling Hidrolis

Penampuny minyak hidrolis yang berada di dalam master kopling hidrolis terpisah serta dihubungkan dengan menggunakan pipa elastis. Minyak hidrolis ini berasal dari reservoir menuju master silinder yang melalui saluran penghubung. Ketika handel kopling diinjak, maka tenaganya akan dipindahkan menuju push rod serta mendorong unit plunyer untuk bergerak ke arah kiri.

Gerakan ini nantinya akan melawan return spring serta menekan minyak hidrolis untuk keluar dalam master silinder melalui ujung yang berada di sebelah kiri, masuk ke dalam pipa penghubung dan kemudian menuju silinder kopling. Sehingga pentingnya untuk mengaja volume minyak hidrolis agar tetap, dapat dilakukan dengan melakukan penambahan minyak hidrolis. Anda bisa mencoba saat unit plunger menuju ke arah kanan ketika kopling dilepas, maka nantinya minyak reservoir tersebut akan masuk ke dalam sistem melalui katup check. Sehingga kuantitas dari minyak reservoir tetap terjaga.

3. Silinder Kopling Hidrolik

Cara kerja kopling hidrolik lainnya terletak pada silinder kopling hidrolik. Pada bagian silinder kopling dilengkapi baut bleeding yang memiliki fungsi untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam sistem hidrolis Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, jika terdapat udara di dalam sistem hidrolis, maka akan membuat sistem kerjanya menjadi terganggu. Hal ini dikarenakan ketika terjadi penekanan, maka tekanan tersebut nantinya mengkompresikan udara yang ada dan kemudian menekan minyak.

Bila jumlah udara yang ada di dalamnya terlalu banyak, maka akan terjadi penekanan yang berasal dari master silinder namun tidak membuat piston silinder mennjadi tidak bergerak. Untuk itu udara tersebut harus dikeluarkan dalam sistem hidrolis.

Dalam silinder kopling juga dilengkapi boot yang merupakan karet penutup elastis yang berfungsi untuk mencegah kotoram yang masuk ke dalam silinder kopling. Karet penutup ini memiliki fungsi yang cukup penting, dikarenakan posisinya yang berada di bawah kendaraan sehingga akan banyak resiko kotoran yang mengenainya. Jika dibiarkan terus menerus maka kotoran tersebut akan menjadi penyebab kerusakan.
Nah itu tadi penjelasan mengenai cara kerja kopling hidrolik. Untuk menjaga peforma kopling tetap maksimal, penting bagi pemilik mobil mengetahui cara merawat kopling yang baik dan benar untuk menghindari terjadinya kerusakan-kerusakan pada kopling mobil seperti cara mengatasi pedal kopling mobil yang berat maupun resiko kerusakan lainnya. Semoga penjelasan diatas dapat bermanfaat untuk anda.
,
Oleh :
Kategori : Info Mobil