Karena dari kontak platina inilah dihasilkan tegangan tinggi pada kumparan sekunder 10KV atau lebih, bekerja ketika arus listrik yang mengalir pada kumparan primer koil secara tiba-tiba diputuskan oleh platina yang kemudian dbangkitkan tegangan tinggi pada kumparan sekunder melalui induksi diri.
Bagi kalian yang memiliki mobil lawas atau sudah agak berumur dan masih menggunakan platina sebagai sistem pengapiannya, tentu pernah muncul pertanyaan atau pengalaman untuk apa platina di setel? Apakah platina perlu di setel? Bagaimana cara menyetel platina? Dan berbagai hal lainnya. Nah, ada baiknya anda tahu sistim kerja dan langkah penyetelan platina, pada kesempatan kali ini akan di bahas satu persatu mulai dari cara penyetelah platina sampai dengan perawatannya.
Baca juga:
Penyetelan platina adalah penyetelan sudut dwel, merupakan waktu lamanya celah platina dalam posisi menutup, yaitu ketika platina mulai menutup sampai platina mulai membuka pada tonjolan berikutnya. Sudut dwel harus di setel karena komponen ini berkaitan dengan waktu pengapian, bahwa tegangan tinggi yang dihasilkan oleh koil adalah akibat dari pemutusan aliran arus listrik pada kumparan primer koil yang dilakukan oleh platina.
Ketika pemutusan arus listrik di kumparan primer terlambat dari waktu yang ditentukan maka otomatis munculnya tegangan tinggi pada kumparan sekunder koil juga terlambat, dengan kata lain suplai tegangan ke busi juga terlambat sehingga perickan api yang dihasilakan oleh busi juga terlambat. Pada prinsipnya timing atau waktu pengapian pada sistem pengapian khusunya tipe konvnsional sangat di tentukan oleh mekanisme platina.
Sebelumnya dapat di persiapkan alat-alatnya
Cara Menyetel Platina Mobil
1. Kondisi Mobil
Pastikan aki mobil benar benar dalam kondisi prima. Karena waktu meyetel perlu beberapa kali memutar mesin. Langkah pertama yaitu anda harus buka tutup distributor terlebih dahulu. Besihan lalu lihat apakah permukaan platina besih dan tidak ada benjolan, karena apabila terdapat benjolan lebih baik diganti baru berikut condensornya.
2. Crank Shaft
Setelah itu anda putar pully poros engkol atau yang di sebut dengan crank shaft searah jarum jam hingga titik pully mengarah ke angka 0 (nol) drajat atau dalam istilahnya TOP 1. Perhatikan noken pada distributornya, berhenti ketika nok nya mengetuk benjolan pada platina.
3. Baut Pengikat Platina
Selanjutnya anda harus kendorkan baut pengikat platina, dalam hal tersebut ada harus di usahakan jangan terlalu longgar saat memutar baut yang mengikat platina, kurang lebih satu putaran saja sampai platina dapat di goyangkan dengan obeng negative pada alur penyetalan celah platina sehingga celah platina dapat di renggangkan dan di sempitkan.
4. Ukuran Celah Platina
Untuk ukuran celah platina standar yaitu 0,45 mm. Di karenakan pada ukuran fuller tidak ada ukuran 0,45 mm maka anda boleh menggunakan ukuran fuller dengan ukuran celah 0,40 mm, akan tetapi jangan terlalu rapat dan sedikit longgar supaya mengikuti celah ukuran 0,45 mm.
5. Stel Platina
Nah, setelah anda masukkan fuller ke dalam celah platina, lalu anda langsung stel platina dengan menggunakan obeng min (-). Caranya yaitu geser platina dengan perlahan menggunakan obeng min dengan menekan coak atau tonjolan yang berada di dekat platina tersebut. Setiap jenis kendaraan mobil memiliki coakan atau tonjolan yang berbeda. Apabila platina harus di ganti pada tahap ini langsung diganti saja platina yang rusak dengan yang baru.
6. Mengecek Celah Platina
Setelah selesai melakukan penyetelan, lalu ceklah celah platina, dan jika sudah pas dengan ukuran tersebut langsung saja anda kencangkan dengan baut kembali dengan menggunakan obeng plus.
7. Memasang Tutup Distributor
Setelah semuanya selesai, pasang kembali tutup distributor atau yang bisa di sebut juga dengan delco.
8. Menyalakan Mesin
Kalau mesin sudah hidup, kendorkan baut 10 mm yang mengancing distributor pada blok mesin. Pelan pelan memutar ke kiri atau ke kanan. Dengakan putaran mesin. Berhenti ketika yakin sudah menemukan putaran mesin yang paling tinggi. Ketika sudah beberapa kali mencoba dan berhasil, ada cara lebih canggih, yaitu sambil memainkan RPM mesin distributor di putar mencari kondisi mesin tidak knoking ketika mesin di sentak.
Untuk menganggulangi penyebab kerusakan yang sudah di jelaskan diatas, anda dapat melakukan perawatan secara berkala sendiri atau di bengkel. Perawatan ini untuk mengatasi Kendala kecil yang terjadi pada mobil anda, biasanya setelah pemakaian yang sudah cukup lama atau kurang lebih 5000Km maka setelan pada mesin dapat berubah juga. misalnya pada platina mengalami peranggangan, hal ini menjadikan kinerja mesin tidak dapat bekerja maximum.( Baca juga: Cara Membersihkan Kaca Mobil)
Periksalah filter udara, bersihkan dengan angin bertekanan, apabila sudah terlalu kotor perlu diganti, biasanya untuk penggantian berpatokan pada km 8.000 s/d 10.000 Km ( rekomendasi dari mobil ).
Bersihkan dengan angin bertekanan, apa bila sudah terlalu kotor ganti, berpatokan pada km seperti filter udara.
Lepas semua busi, Bersihkan elektroda pada busi stel celah busi 0.7-0.8 mm. menggunakan filler gauge. apabila elektroda busi sudah tipis maka perlu di ganti.
Buka tutup distributor, ambil kepala roror disributor, putar poros engkol sampampai posisi Nok Pada cam distributor pada saat platina membuka penuh, lalu lepas paltina, apa bila kondisi platina masih bagus bersihkan dengan ampals dengan catatan permukaan platina haris Flat/ rata. Apa bila platina sudah krowok atau njarum maka harus di ganti dan kandesor pun juga harus ganti, pasang kembali platina, stel clah platinan antra 0.25 s/d a.30 mm.
Cek kabel Busi dengan AVO Meter, apabila hasil pengecekan lebih besar dari 6 OHM maka gantilah
Setelah semuanya dicek dan dibersihkan. Pasang kembali, lalu steter mesin, stel RPM pada posisi 700 s/d 800 rpm Tanpa ac dan 1000 rpm dengan ac, stel angin angin cari putaran mesin paling enak biasanya tutup rapat dulu angin angin baru di kendorkan kurang lebih 3 putaran.
Apabila dilakukan dengan benar maka kendala-kendala kecil seperti diatas dapat teratasi, untuk permasalah lebih complex and dapat langsung ke bengkel dan kosnutasi dengan mekanik agar tidak menyebar ke komponen lainnya sehingga membutuhkan biaya yang lebih besar.
Mobil yang tidak bisa di stater, mbrebet, tidak bertenaga, mati mendadak, nyendat-nyendat merupakan salah satu penyebabnya adalah platina yang aus, miring, benjol atau setelannya berubah. Karena percikan api busi menjadi kecil akibat tegangan induksi koil kecil, berikut penjelasan penyebab kerusakan pada platina:
Kontak permukaan yang kurang baik menyebabkan luas permukaan kontak menjadi kecil, permukaan kontak cepat terbakar, kotor, aliran arus primer kecil, tegangan induksi koil pengapian menjadi kecil, sehingga api busi menjadi kecil.
Menyebabkan tahanan bertambah, aliran arus primer kecil, tegangan induksi kecil, api busi kecil.
Menyebabkan perubahan celah kontak pemutus mengecil, percikan api pada kontak menjadi besar, sudut dwell membesar sehingga koil cepat panas dan saat pengapian menjadi terlalu maju. Rubbing block yang telah aus menyebabkan penyetelan celah maupun cam dwell angle (CDA) tidak dapat optimal. Untuk mencegah rubbing block supaya tidak cepat aus maka perlu diperhatiakan pelumasan pada nok pemutus arus.
Menyebabkan perubahan celah kontak pemutus mengecil, percikan api pada kontak menjadi besar, sudut dwell membesar sehingga koil cepat panas dan saat pengapian terlalu maju.
Terdapat bisul pada permukaan kontak platina akibat pemakaian kapasitas kondensor yang tidak tepat.
Dimana jika celah terlalu kecil, saat platina membuka listrik induksi primer tetap meloncat pada kontak platina, perubahan kemagnetan kecil sehingga induksi kecil, selain itu celah yang kecil menyebabkan sudut dwell besar, platina menutup menutup lebih lama dari seharusnya, koil menjadi panas dan induksi koil lemah. Sebaliknya jika celah platina terlalu besar menyebabkan sudut dwell kecil, waktu platina menutup menjadi singkat, arus primer yang mengalir menjadi kecil dan kemagnetan kecil, induksi yang dihasilkan koil kecil juga.
Dapat menyebabkan kontak platina melayang saat putaran tinggi, sudut dwell menjadi kecil saat putaran tinggi demikian juga tegangan induksi yang dihasilkan.
Akibat isolator terbuka maupun isolator terminal kabel platina rusak, sehingga meskipun platina terbuka, arus primer tetap mengalir, tidak ada induksi pada koil, tidak ada api dibusi, mesin mati dan koil panas.
Sehingga tidak ada arus primer yang mengalir, tidak ada kemagnetan, tidak ada induksi, tidak ada percikan api, mesin tidak dapat hidup.
Penyebab lain yang sering terjadi adalah platina kerap kali terbakar atau platina cepat habis walau menggunkan platina yang original, padahal harga paltina original cukup mahal akan tetapi tarikan mesin menjadi lemah dan tidak ada tenaganya. Beberapa hal yang menyebabkan seperti itu antara lain :
Berikut adalah beberapa cara yang harus anda perhatikan dalam melakukan penyetelan platina. Cara Menyetel Platina Mobil yang sangat mudah untuk di lakukan dan bisa anda lakukan sendiri dirumah tanpa mengeluarkan biaya yang besar sehingga bisa menghemat keuangan anda.
[accordion]
[toggle title=”Review Mobil Lainya”]
[/toggle]
[/accordion]
Terkadang cat mobil yang retak itu bukan berarti permukaan cat tersebut mengalami pecah. Hal ini…
Jika kejadian ini dialami saat di tengah perjalanan tentu pengalaman yang sangat dibenci. Sebab tanpa…
Mobil terkunci dari dalam bukan kejadian yang sedikit dialami. Berbagai komponen mobil memang harus dijaga…
Cat mobil yang terkelupas untuk memperbaikinya bisa dibawa ke bengkel, namun jika ingin memperbaikinya sendiri…
Melakukan pengecatan mobil bukan suatu hal yang mudah apalagi bagi yang sama sekali belum pernah…
Mobil Anda mungkin mengalami kebocoran cairan transmisi karena berbagai alasan, namun hal yang terpenting utnuk…