Sponsors Link

Sistem Suspensi Independen Mobil : Penjelasan dan Cara Kerjanya

Jika berbicara mengenai otomotif sobat, tentunya pembahasan  kita tidak akan  terlepas dari komponen otomotif itu sendiri. Karena seperti yang sudah kita ketahui bersama sobat, bahwasanya sebuah prodak atau barang otomotuf tentunya tidak akan terlepas dari dukungan  komponen yang menunjang fungsinya untuk menjaga dan menjalankan tugasnya dalam sebuah prodak, khusunya pada sebuah kendaraan.

Nah sobat semua, adapaun materi atau pembahasan yang akan kita kaji pada postingan kali ini tidak jauh berbeda dari postingan sebelumnya tentunya yang berhubungan dengan otomotif, khususnya mengenai kendaran roda empat atau mobil, yakni sistem suspensi independen dalam mobil.

Jika sobat semua adalah seorang yang gemar akan komponen – komponen dalam mobil, tentunya komponen atau sistem suspendi independen mobil ini bukanlah sebuah komponen atau sistem yang baru pada anda. Sistem yang satu ini merupakan suatu sistem atau aspek yang berhubungan dengan kenyamanan dalam berkendara. Kenyaman dalam hal ini berbicara mengenai kenyaman terhadap kehalusan mesin pada saat anda berkendara, dan salah satu aspek keamanan tersebut adalah sistem suspensi.

Pada umumnya sobat, sistem suspensi dibagi kedalam dua jenis yakni suspnsi independen  yang banyak diaplikasikan pada mobil penumpang sedangkan suspensi yang satunya adalah suspensi rigid yang biasanya digunakan pada kendaraan berat seperti truk.  Untuk lebih jelasnya mengenai sistem suspensi tersebut , yuk sobat langsung saja kita simak ulasan berikut ini dengan seksama.

Pengertian Suspensi

Adapun yang dimaksud dengan sistem suspensi independen adalah jenis peredam kejut pada kendaraan yang memungkinkan dua roda yang terletak dalam satu  axle dapat saling berperan tanpa mempengaruhi satu sama lain.  Untuk lebih simpelya, misalnya sebah mobil memiliki suspensi dengan tipe independen.

Maka saat roda kanan depan bergerak vertikal ke atas karena ada halangan, roda kiri depan tidak akan bergerak kebawah ataupun keatas mengikuti gerakan roda kanan dengan catatan dibagian roda kiri tidak ada halangan yang serupa. Nah sonbat semua, kira – kira seperti inilah peran sistem suspensi independen mobil yang anda miliki jika memang mobil anda memiliki jenis suspensi independen.

Cara Kerja Suspensi Independen

Secara umum sobat, suspensi independen ini bekerja hampir sama dengan sistem suspensi yang lainnya. Dimana dalam hal ini sistem suspensi akan bekerja ketika ada perubahan pada beban mobil.  Contoh perubahan beban tersebut katakanlah pada saat mobil melewati tanggul.

Saat mobil melewati tanggul, harusnya kendaraan anda ikut terangkat, gerakan mobil yang terangkat ini menambah beban mobil sehingga saat seperti ini suspensi akan bekerja.  Suspensi independen ini akan menyerap gerakan yang seharunsya mengangkat mobil.

Caranya dengan memanfaatkan pegas yang mampu memanjang dan juga memendek apabila diberikan beban variasi.  Saat mobil melewati tanggul, maka gerakan keatas dari roda akan membuat panjang pegas menjadi lebih pendek. Sehinnga pada kondisi seperti ini, mobil pun  tidak akan ikut terangkat ke atas.

Selain itu sobat, ada hal menarik lagi yang perlu anda ketahui dari sistem suspensi independen ini, yakni jika tinggi tanggul kiri dan kanan berbeda biasnaya mobil akan miring ke salah satu siis rendahnya. Namun berbeda pada suspensi independen ini sobat, jika kondisi seperti diatas, gerakan naik antara roda kiri dan kanan dapat berbeda.  Dengan keadaan seperti ini, posisi body mobil dapat tetap lurus.

Selain itu sobat, ada hal yang perlu anda ketahui lagi dari sistem suspensi independen mobil tersebut, yakni jenis –  jenisnya. Adapun jenis –  jenis dari sistem suspensi  mobil antara lain adalah sebagai berikut :

1. Tipe Macpherson Strut

Tipe yang pertama adalah tipe macpherson strut. Adapun suspensi macpherson strut ini memiliki lenagn tunggal yang terdapat pada bagian bawah yang menghubungkan steering knuckle dengan chasis mobil. Pada umumnya tipe macpherson strut ini tergolong tipe yang sederhana.

2. Tipe Double Wishbone

Tipe yang kedua adalah tipe double wishbone. Pada tipe double wishbone ini memiliki dua buah lengan yakn I lower arm dan upper arm. Kedua lengan ini nantinya akan menghubungkan stering knuckle dengan chasis mobil juga.  Namun perbedaannya dengan macpherson adalah pada pegas yan menghubungkan knucle dengan bodi bagian atas, sedangkan pada double wishbone menggunaan lower arm. Sehingga steering knuckle hanya terhubung pada dua lengan saja.

3. Multi Ink

Tipe yang ketiga adalah multi ink. Suspensi multi ink ini memiliki beberapa lengan lateral, lengan – lengan ini nantinya akan menghubungkan knuckle dengan chasis mobil pada sudut yang berbeda – beda. Lengan – lengan ini nantinya akan akan menjaga pergerkana roda agar tetap stabil meski sedang menerima beban yang bervariasi.

4. Swing Arm / Trailing Arm

Tipe yang keempat adalah swing arm atau biasa disebut sebagai trailing arm ini sama halnya dengan sistem – sistem penggerak FWD yang bersifat ringkas. Dengan begitu proses yang akan berjalan bisa menjadi semakin cepat ya sobat.

Oke sobat semua, sekian informasi mengenai sistem suspensi independen mobil yang bisa penulis sajikan pada postingan kali. Semoga artikel ini bisa membantu dan banyak membawa manfaat bagi sobat semua yang membacanya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. Terima kasih sudah berkunjung dan meluangkan waktu untuk membaca artikel kali ini. Jangan lupa untuk update terus perkembangan artikel – artikel terbaru berikutnya. Salam hangat selalu dari penulis.

, , , , ,
Oleh :
Kategori : Tips dan Trick