Sponsors Link

5 Penyebab Turun Mesin Mobil dan Cara Mengatasinya

Turun mesin adalah aktivitas untuk menurunkan mesin dari mobil untuk diperiksa dimana kerusakannya dan diperbaiki. Bahasa umumnya disebut overhaul. Aktivitas ini mengambil beberapa informasi dari mobil untuk selanjutnya disesuaikan dengan spesifikasi yang tertulis di buku manual. Jika tidak sesuai, entah itu lebih besar atau kecil, maka perlu diperbaiki atau dilakukan penggantian komponen. Setelah dilakukan uji dan mesin sudah kembali bekerja dengan baik, maka merakitnya kembali.

Tentu ada beberapa penyebab turun mesin mobil. Mulai dari mesin yang tidak mau jalan, perubahan warna pada oli, asap berwarna putih dan  suara berisik. Untuk menyelesaikan masalah-masalah ini, memang perlu dilakukan turun mesin. Proses pengerjaan turun mesin cukup susah dan butuh waktu yang lama. Karena itulah harganya lumayan mahal. Kira-kira perlu satu juta rupiah atau bisa lebih. Sebaiknya anda menyiapkan uang karena biayanya lumayan mahal.

1. Oli dan Pelumas

Penyebab turun mesin mobil pertama bisa dicek di bagian pelumasannya. Ada kemungkinan mesin kehabisan oli. Fungsi oli untuk melumasi mesin-mesin mobil agar tidak bergesekan atau beradu. Jika tidak ada oli, maka sama saja membiarkan mesin-mesin saling bertumbukan. Jika dibiarkan dalam waktu lama, mesin bisa mengalami kerusakan. Jika anda memakai transmisi manual maka perlu memperhatikan tanda oli transmisi manual harus ganti dan ciri-ciri oli transmisi kurang.

Eksperimen tentang bagaimana mesin mobil jika bergerak tanpa oli pernah dilakukan. Eksperimennya menggunakan Mitsubishi Lancer yang bak olinya sudah dikosongkan dan camshaftnya sengaja dibuka. Tidak terjadi apa-apa pada awalnya. Tapi setelah tujuh menit, operasi mobil terasa berat, mengeluarkan asap lalu operasi berhenti. Setelah diamati, beberapa serpihan logam berada di alas dasar mobil.

Sebaiknya, anda mengecek berapa liter oli yang tersisa dengan bantuan deep stick oil secara rutin. Harganya berkisar Rp 80000 hingga Rp 200.000. Selain itu perhatikan indikator oli pada dashboard mobil. Ada gambar cangkir tetesan di sana. Jika gambar itu menyala, berarti ada masalah pada pelumasannya. Bisa jadi karena kurang tekanan, sirkulias oli yang buruk. Dikhawatirkan saluran oli tersumbat atau pompa oli rusak. Jika oli mesin tinggal sedikit segera bawa mobil anda ke bengkel untuk penggantian oli mesin. Bahkan oli yang masuk ke saluran pembakaran bisa mengakibatkan mobil keluar asap putih saat dipanaskan.

2. Overheat

Penyebab turun mesin mobil kedua adalah overheat. Salah satu tandanya adalah mesin mobil yang mogok. Segera matikan mesin bila suhunya mencapai level HOT. Ditunjukkan dengan huruf H pada indikator. Sebaiknya bawa ke bengkel karena bisa jadi ada masalah pada sistem pendinginnya. Mungkin kehabisan air pendingin karena ada kebocoran, kipas radiator yang mati dan lain-lain. Ada beberapa uraian tentang penyebab mesin mobil cepat panasciri-ciri mobil overheating dan penyebab temperatur mobil naik. Coba periksa radiatornya. Mungkin ada beberapa penyebab air radiator berkurang dan ciri-ciri themostat mobil rusak. Bahkan bisa tiba-tiba temperatur mobil naik saat tanjakan

Sebaiknya jangan dipaksa karena bisa membuat kepala silinder melengkung. Lengkungan ini membuat air dan oli malah bercampur. Tidak hanya overheat, penyebab silinder melengkung juga bisa karena korosi. Jika sudah terlanjur melengkung, anda bisa memperbaiki dengan cara melepas kepala silinder dan meratakannya. Bisa menggunakan amplas atau grinding paste. Harga grinding paste tidak sampai Rp 50000.

3. Timing Belt

Untuk penyebab turun mesin mobil ketiga coba lihat timing beltnya. Timing belt bertujuan untuk mentransfer daya dari poros engkol ke poros nok. Kalau timing belt putus, katup dan piston bisa saling beradu dan mengakibatkan kerusakan. Bila rusak, tidak ada cara lain selain turun mesin dan harus diperbaiki. Tapi ada beberapa mobil yang tahan dan tidak ada masalah meskipun timing beltnya putus. Jika timing belt putus, solusinya tentu menggantinya. Harganya kira-kira Rp 300.000 hingga Rp 600.000 Masa hidup timing belt sekitar 65000 km sampai 80000 km.

4. Efek Water Hammer

Penyebab turun mesin mobil terakhir adalah efek water hammer. Efek ini terjadi ketika mobil baru saja melewati permukaan air yang tinggi seperti banjir. Air masuk melalui filter dan terus mengalir ke ruang bakar. Karena air tidak bisa dikompresi seperti udara sehingga mengakibatka pecahnya piston, connecting rod, kerusakan poros engkol dan akhirnya mobil mogok. Cara mencegahnya tentu jangan melalui jalan yang permukaan airtnya tinggi dan jangan paksa mobil untuk melewati banjir.

5. Pencampuran oli dan air

Tidak hanya water hammer, masuknya air ke mobil juga bisa mengakibatkan pencampuran air dan oli.  Warna oli menjadi mirip capuccino atau susu coklat. Meski warnanya seperti itu, jangan sampai anda meminumnya karena berbahaya. Bercampurnya air dengan oli merupakan salah satu penyebab turun mesin mobil. Akibatnya bisa bermacam-macam mulai dari korosi, merusak bahan pelumas, mengacaukan sistem sirkulasi, merusak lapisan oli di bantalan hingga pembentukan busa. Jika sudah begini, maka lebih baik bawa mobil ke bengkel untuk dilakukan pengurasan dan penggantian oli.

Demikian informasi soal turun mesin mobil. Semua orang tentu tidak ingin mobilnyra rusak. Tapi setiap komponen mobil memiliki umur sendiri dan terkadang harus turun mesin. Ada kalanya juga kita harus memaksa mobil melewati banjir karena tidak ada pilihan lain dan terburu-buru. Beberapa pengemudi juga mengetahui cara overhaul mesin mobil secara mandiri di rumah. Semoga informasi ini bermanfaat.

, , , , ,
Oleh :
Kategori : Masalah Teknis